Konten Berita

...

Cegah Anemia Pada Ibu Hamil Dengan Pemberian Tablet Tambah Darah

Anemia TTD

Gambar : Pemberian Tablet Tambah Darah pada Ibu Hamil

Kebutuhan zat besi pada wanita hamil meningkat 25% dibandingkan wanita yang tidak hamil. Kebutuhan tersebut sangat sulit dipenuhi hanya dari makanan saja. Oleh karena itu, diperlukan Tablet Tambah Darah (TTD) untuk mencegah dan menanggulangi anemia gizi besi.

 

Anemia TTD 2

Gambar : Pemberian Tablet Tambah Darah pada Ibu Hamil

Ibu hamil yang mengalami anemia biasanya memiliki ciri yang sering disebut dengan 5L, yaitu lesu, lelah, letih, lemah, dan lalai. Gejala lainnya yakni, daerah wajah, karena kelopak mata, lidah dan bibir penderita anemia akan terlihat lebih pucat. Disamping itu, ibu hamil biasanya juga akan sering pusing ditambah mata berkunang-kunang.

Tablet Tambah Darah adalah suplementasi gizi yang mengandung senyawa zat besi yang setara dengan 60 mg besi elemental dan 400 mcg asam folat. Agar hasilnya maksimal, ibu hamil dianjurkan untuk meminum TTD dengan beberapa tips khusus. Pertama, ibu hamil dapat mengkonsumsi TTD di malam hari sebelum tidur untuk mengurangi rasa mual. Kedua, ibu hamil perlu mengimbangi dengan konsumsi makanan mengandung vitamin C agar penyerapan TTD lebih optimal. Ketiga, saat ibu hamil meminum TTD, jangan dibarengi dengan susu, teh, kopi, tablet kalsium, atau obat mag.

Secara umum, Persentase Ibu Hamil yang mendapat Tablet Tambah Darah (TTD) minimal 90 Tablet selama kehamilan di kabupaten/kota sudah diatas 90%, kecuali Kabupaten Kepulauan Anambas, Kabupaten Natuna, dan Kabupaten Karimun. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh ketersedian obat logistik rendah, akses kepada masyarakat sehingga distribusi kurang merata, kurang koordinasi antara lintas program dan lintas sektor, KIE yang kurang mendukung sehingga TTD tidak dikonsumsi serta adanya mitos terkait TTD yang bertentangan dengan ilmu pengetahuan.Secara umum, Persentase Ibu Hamil yang mendapat Tablet Tambah Darah (TTD) minimal 90 Tablet selama kehamilan di kabupaten/kota sudah diatas 90%, kecuali Kabupaten Kepulauan Anambas, Kabupaten Natuna, dan Kabupaten Karimun.

-AD

...

Lindungi Keluarga, Ciptakan Rumah Tanpa Asap Rokok

WhatsApp Image 2020 12 11 at 18.03.09

Gambar : Ciptakan Rumah Tanpa Asap Rokok

Asap rokok sangat berbahaya karena ujung batang rokok adalah bagian dengan suhu maksimum tempat gas paling beracun dikeluarkan. Asap yang dihembuskan dari rokok merupakan penyebab beragam jenis penyakit, bahkan bagi orang yang tidak pernah merokok sepanjang hidupnya. Wanita yang hidup serumah dengan seorang perokok memiliki 90% risiko lebih besar terkena penyakit jantung dibandingkan dengan wanita yang tidak hidup serumah dengan perokok.

 

Para wanita ini juga dua kali lebih berisiko meninggal akibat kanker paru dan juga memiliki risiko tinggi melahirkan secara prematur atau melahirkan bayi dengan berat badan rendah. Hal ini berarti bayi akan terlahir dalam kondisi lemah. Bayi dan anak-anak sangat sensitif terhadap asap rokok karena paru-paru mereka belum berkembang sempurna. Paparan asap rokok dapat menyebabkan penyakit saluran nafas. Selain itu asap tersebut juga menyebabkan alergi makin parah, dan memicu serangan asma serta meningkatkan peluang seseorang menderita penyakit saluran pernafasan serius seperti pneumonia dan bronkhitis.

Satu-satunya cara melindungi orang yang tidak merokok dari bahaya asap rokok ini adalah dengan menghilangkan kegiatan merokok di dalam ruangan. Merokok di dalam satu ruangan, dengan kipas di dalamnya, bukan solusi efektif, karena partikel asap akan tetap bertahan dan beredar di udara dalam rumah dalam waktu yang lama. Setelah seorang pria merokok, asap bermuatan racun akan bertahan 2 hingga 3 jam di dalam rumah dan berpindah dari satu ruangan ke ruangan lain. Bahkan, ketika asap sudah tidak terlihat, Anda bisa mencium kehadirannya di sekitar Anda. Selanjutnya, residu dari asap rokok akan bertahan selama 4-6 jam di dalam rumah dan menjadi sebab utama masalah kesehatan.

Berhenti merokok sangatlah sulit, terutama bagi para pria yang telah lama merokok. Namun setelah memahami bahaya merokok atau menderita penyakit akibat merokok diharapkan segera memutuskan dengan kesadaran sendiri untuk berhenti merokok.

 

-AD

Kontak Kami