- Admin Dinkes
- Kamis, 28 Desember 2017
- 28280
Rakor SBH
Saka Bakti Husada Kepri : Gudep Lembagakan Norma PHBS Untuk Mendukung GERMAS
Saka Bakti Husada diresmikan pada tanggal 17 Juli 1985, dengan dilantiknya Pimpinan Saka Bakti Husada Tingkat Nasional oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, kemudian dicanangkan oleh Menkes RI pada tanggal 12 November 1985 sebagai Hari Kesehatan Nasional di Magelang. Hadirnya Satuan Karya Pramuka (Saka) Bakti Husada merupakan wadah pengembangan pengetahuan, pembinaan keterampilan, penambahan pengalaman dan pemberian kesempatan bagi Pramuka Pandega dan Penegak untuk menambah wawasan dan menyalurkan minat, mengembangkan bakat guna melembagakan pola dan norma hidup sehat sebagai bekal bagi diri pribadi membaktikan dirinya kepada masyarakat.
Dr. H. Tjetjep Yudiana, M.Kes selaku Ka. Mabi Saka Bakti Husada Kepulauan Riau mengharapkan Saka Bakti Husada yang berada pada level Kwartir Cabang se-Kepulauan Riau dapat menggerakkan seluruh Gugus Depan (Gudep) Saka Bakti Husada melalui krida-krida Saka Bakti Husada untuk mendukung program-program pemerintah di bidang Kesehatan. Selain itu juga disampaikan tata kelola dan pemberian Tanda Kecakapan Khusus (TKK) dan Tanda Kecakapan Umum (TKU) kepada peserta didik harus benar-benar selektif agar melalui pendidikan kepramukaan Saka Bakti Husada mencetak kader-kader unggul dibidang kesehatan yang mampu melembagakan norma-norma Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) mulai dari diri pribadi dan ditengah lingkungannya sehingga program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) yang digaungkan oleh Menteri Kesehatan RI di Kepulauan Riau dapat terlaksana dengan baik melalui sinergi antara Pemerintah dan Pramukan untuk itu maka seluruh Gudep mempersiapkan diri secara maksimal untuk medukung rencana Perkemahan Bakti (Perti) Saka Bakti Husada direncanakan akan dilaksanakan tahun 2018.
Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Riau Dr. H. Tengku Arif Fadilah, M.Si selaku Ketua Kwartir daerah Gerakan Pramuka Kepulauan Riau pada kesempatan yang sama mengapresiasi langkah yang diambil oleh Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau yang sudah mulai mengaktifkan kembali Saka Bakti Husada di Kepulauan Riau. Lebih lanjut dikatakan eksistensi pramuka sudah nyata memberikan kontribusi besar terhadap pembangunan bangsa mulai dari level Nasional, daerah, cabang hingga ke level Ranting dan Gudep didukung oleh legalitas yang kuat Sejatinya Pramuka melalui saka-saka yang ada dapat dijadikan perpanjangan tangan pemerintah mengingat seluruh kegiatan pendidikan kepramukaan para peserta didik untuk memperoleh TKK dan TKU mengaplikasikan keahlian dan mengabdikan kerterampilan langsung ditengah masyarakat. Saka Bakti Husada merupakan mitra kerja pemerintah dibidang kesehatan juga diharapkan mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat yang berada di berbagai penjuru daerah di Kepulauan Riau untuk mewujudkan visi misi pemerintah dalam bidang kesehatan.
Ir. Lamidi Ketua Harian Gerakan Pramuka Kwartir Daerah Kepulauan Riau mengemukakan sesuai dengan arahan Pemerintah Pusat bahwasanya paradigma pembangunan di era saat ini dimulai dari Desa-desa, Pulau-pulau terdepan dan daerah-dearah perbatasan dengan Negara tetangga hal ini bertujuan mengeliminir berbagai ketimpangan kompleksitas pembangunan selama ini, selanjutnya diharapkan Saka Bakti Husada di Kepulauan Riau melalui berbagai kegiatannya kedepan selain mampu mencetak generasi muda menjadi kader pembangunan di bidang kesehatan yang siap pakai ditengah masyarakat juga mampu meningkatkan kualitas dan derajat kesehatan masyarakat di Kepulauan Riau.
Hal tersebut di sampaikan kepada seluruh peserta dan undangan oleh para narasumber pada acara Pengembangan Saka bakti Husada dalam Mendukung Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Bagi Masyarakat Potensial Melalui Kursus orientasi Gerakan Pramuka Untuk Pimpinan Saka Bakti Husada Kepulauan Riau pada tanggal 23-25 Agustus 2017 di hotel Aston Tanjungpinang.
(@2.2.Promkes_NP)