- Admin Dinkes
- Senin, 16 November 2020
- 2096
Pelacakan Kasus Gizi di Masa Pandemi
Gambar : Pelacakan Gizi di Kabupaten Karimun
Dinas Kesehatan melalui seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat melakukan pelacakan gizi di Kabupaten Karimun, Hal ini guna mengantisipasi terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) kasus gizi buruk serta untuk mendapatkan informasi dan gambaran yang jelas terhadap status gizi masyarakat dan faktor-faktor yang mendukung serta masalah atau kendala yang dihadapi oleh petugas Kesehatan dalam melakukan pelacakan kasus gizi di wilayah kerja kab. Karimun.
Gambar : Seksi Kesga Gizi Dinas Kesehatan Provinsi Kepri melakukan Pelacakan Kasus Gizi di Kabupaten karimun
Mengingat masih dalam masa pandemi COVID-19, Hal ini tentunya cukup mengkhawatirkan, karena akibat wabah COVID-19, anak-anak yang menderita kurang gizi berpotensi semakin meningkat. Padahal, selain berperan bagi pemenuhan kebutuhan gizi dan tumbuh kembang anak, nutrisi harian dapat mempengaruhi kondisi kesehatan seorang anak dan menentukan masa depan bangsa Indonesia.
Penanggulangan gizi dilakukan secara komprehensif mulai dari kegiatan promotif, preventif, dan kuratif. Kegiatan promotif mencakup pemantauan pertumbuhan, konseling ASI dan MP-ASI, pemberian kapsul vitamin A, pemberian tablet Fe bumil, promosi garam beryodium, skrining aktif, dan dibeberapa daerah telah diperkenalkan dengan Taburia serta PMT Bumil KEK. Apabila masih ada anak yang mengalami berat badan 2 kali penimbangan tidak naik atau anak kategori kurus, anak perlu diberikan PMT pemulihan untuk mencegah menjadi gizi buruk.
Untuk anak-anak yang ternyata telah mengalami gizi buruk, maka harus diberikan tatalaksana sesuai dengan standar karena risiko kematiannya sangat tinggi. Anak gizi buruk dengan komlikasi harus dirawat inap di rumah sakit atau di puskesmas perawatan atau di pusat pemulihan gizi atau TFC (Terapheutic Feeding Centre). Anak-anak gizi buruk yang tanpa komplikasi dapat dirawat jalan yaitu dirawat di rumah dengan pembinaan dan pendampingan dari petugas kesehatan. Selain itu Konseling gizi diperlukan dalam perawatan dan pengobatan anak gizi buruk, yaitu untuk mengubah kebiasaan/pola makan anak yang salah, sehingga anak tidak kembali pada keadaan gizi buruk. Nutrisionis/dietisien sebagai salah satu anggota tim asuhan gizi perlu melakukan praktek konseling gizi.
Cara untuk mencegah gizi buruk adalah mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang. Mulai dari konsumsi buah dan sayuran, juga roti, nasi, atau kentang sebagai sumber karbohidrat. Kemudian, konsumsi sumber protein secara teratur, seperti susu dan produk olahan susu, daging, ikan, telur dan kacang-kacangan. Jangan anggap remeh terhadap kondisi gizi, terutama pada anak-anak. Dampak gizi buruk dapat memengaruhi tumbuh kembang anak hingga masa dewasa nanti.
-AD