Konten Berita

...

Lima Kabupaten di Kepri Resmi Bebas Frambusia, Kemenkes Beri Penghargaan

Kementerian Kesehatan RI kembali menyerahkan sertifikat eliminasi penyakit tropis terabaikan (Neglected Tropical Diseases/NTDs) kepada sejumlah kabupaten/kota yang berhasil mencapai target eliminasi. Sertifikat ini meliputi eliminasi kusta, eliminasi filariasis, hingga bebas frambusia.

Provinsi Kepulauan Riau ikut mencatat prestasi membanggakan. Lima kabupaten—Bintan, Kepulauan Anambas, Natuna, Karimun, dan Lingga—resmi dinyatakan bebas frambusia dan menerima sertifikat langsung dari Menteri Kesehatan, Budi G. Sadikin yang diwakili oleh Wakil Menteri Kesehatan, Prof. Dante Saksono Harbuwono, penyerahan sertifikat ini dilakukan secara daring yang nantinya akan dikirimkan ke masing-masing kab/kota.

Pengakuan ini diberikan karena daerah tersebut dinilai berhasil mengendalikan sekaligus menghentikan penularan frambusia, penyakit menular kronis yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum pertenue. Jika tidak ditangani dengan baik, penyakit ini dapat menimbulkan kecacatan.

Wakil Menteri Kesehatan, Prof. Dante Saksono Harbuwono, menegaskan bahwa capaian ini adalah hasil kerja sama semua pihak.
“Penyerahan sertifikat ini bukan sekadar simbol, tetapi bukti nyata bahwa kolaborasi lintas sektor dan dukungan masyarakat bisa membawa perubahan besar bagi kesehatan,” ujarnya.

Ia menambahkan, eliminasi penyakit bukan hanya soal bebas dari beban kesehatan, tetapi juga tanda meningkatnya kualitas hidup dan menguatnya sistem kesehatan di daerah.

Bupati dari lima kabupaten penerima sertifikat turut hadir menerima penghargaan : Roby Kurniawan, S.P.W.K. (Bupati Bintan), Aneng (Bupati Kepulauan Anambas), Cen Sui Lan (Bupati Natuna), Ing. Iskandarsyah (Bupati Karimun) dan M. Nizar, S.Sos. (Bupati Lingga)

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri menyampaikan apresiasi kepada tenaga kesehatan, pemerintah daerah, dan masyarakat yang sudah bekerja keras.

“Ini bukti nyata bahwa gotong royong bisa membawa hasil luar biasa. Tantangan kita berikutnya adalah menjaga status ini dengan memperkuat surveilans, deteksi dini, dan edukasi berkelanjutan,” ujarnya.

Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, dr. Andi Saguni, menambahkan bahwa eliminasi bukanlah garis akhir. “Justru ini adalah awal dari komitmen berkelanjutan. Daerah harus terus mempertahankan status eliminasi dengan meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan dan melibatkan masyarakat secara aktif,” jelasnya.

Keberhasilan lima kabupaten di Kepri ini tidak hanya menjadi prestasi daerah, tetapi juga kontribusi penting bagi agenda nasional Indonesia bebas penyakit tropis terabaikan pada 2030.

Kontak Kami