- Admin Dinkes
- Sabtu, 27 Juli 2019
- 10860
Deteksi Dini Kusta dan Frambusia di Kab. Bintan
Petugas Kesehatan Dinkes Kepri sedang melakukan pemeriksaan bercak pada kulit dan mengamati respon syaraf pada jaringan kulit siswa SD 008 Teluk Bintan, Kabupaten Bintan
Dalam rangka mendeteksi Kusta di Provinsi Kepri, Dinkes Kepri melakukan upaya Deteksi Dini Kusta / survey school yang disekolah-sekolah di provinsi Kepri. Salah satu sekolah yang dilakukan survey adalah SD 008 Teluk Bintan, Kabupaten Bintan. Kegiatan survey school ini dilaksanakan dengan melakukan pemeriksaan bercak pada kulit dan mengamati respon syaraf pada jaringan kulit yang dilakukan oleh petugas kesehatan.
Penyebab penyakit kusta adalah bakteri Mycobacterium leprae. Bakteri tersebut ditularkan melalui kontak kulit yang lama dan erat dengan penderita. Anggapan lain menyebutkan bahwa penyakit ini juga bisa ditularkan melalui inhalasi alias menghirup udara, karena bakteri penyebab penyakit kusta dapat hidup beberapa hari dalam bentuk droplet (butiran air) di udara. Seiring berjalannya waktu, bakteri penyebab penyakit kusta akan berkembang semakin banyak. Secara otomatis, sistem imun secara alami memperkuat pertahannya. Sel-sel darah putih yang menjadi pasukan pelindung utama tubuh pun diproduksi semakin banyak untuk menyerang bakteri penyebab penyakit kusta.
Saat sistem kekebalan tubuh sudah menyerang bakteri, barulah timbul gejala kusta yang dapat dilihat pada tubuh, seperti munculnya bercak-bercak putih pada kulit. Pada tahap ini, gejala kusta seperti mati rasa sudah mulai muncul. Jika gejala kusta yang satu ini tidak segera ditangani, maka bakteri dengan cepat akan menimbulkan berbagai gangguan lain di tubuh.
Bakteri penyebab penyakit lepra memang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Namun, sistem kekebalan tubuh setiap orang berbeda-beda. Ketika seseorang memiliki sistem kekebalan tubuh yang kuat, maka bakteri mungkin tidak akan menyebabkan gejala yang terlalu parah.
Survey school Kusta dan Frambusia di SD 008 Teluk Bintan, Kabupaten Bintan
Hal yang paling ditakutkan dari penyakit kusta adalah kemungkinan terjadinya kecacatan. Padahal, kusta adalah penyakit yang dapat diobati total tanpa meninggalkan kecacatan selama ditemukan sejak dini dan segera diobati hingga tuntas. Selain itu Hal terpenting yang dibutuhkan dari seorang pasien kusta adalah dukungan dan motivasi dari keluarga untuk patuh menjalani pengobatan. Seperti yang kita ketahui, banyak stigma buruk yang muncul kepada pasien kusta. Masyarakat banyak yang masih menganggap kusta sebagai penyakit kutukan atau bahkan guna-guna sehingga pasien sering dikucilkan dan mengalami perlakuan diskriminatif.