- Admin Dinkes
- Selasa, 09 Desember 2025
- 18
Kenapa Ada Lansia yang Tetap Bugar, Sementara yang Seusianya Mudah Sakit? Ini Jawabannya
Pernah memperhatikan, kenapa ada orang yang di usia lanjut masih aktif dan jarang sakit, sementara yang seusianya justru sering kelelahan dan bolak-balik berobat? Padahal umur di KTP mereka sama. Bedanya sering kali terletak pada usia sistem imun.
Sistem kekebalan tubuh menyimpan “catatan hidup” sejak kita lahir. Infeksi, vaksinasi, stres berkepanjangan, kurang tidur, pola makan, hingga paparan polusi semuanya meninggalkan jejak biologis. Dalam dunia ilmiah, konsep ini dikenal sebagai immunobiography, yang banyak dibahas dalam Frontiers in Immunology dan Nature Reviews Immunology. Riwayat inilah yang membentuk seberapa kuat pertahanan tubuh kita saat menua.
Seiring waktu, banyak orang mengalami inflammaging, yaitu peradangan tingkat rendah yang berlangsung lama tanpa gejala jelas. Meski tidak terasa, kondisi ini dapat mempercepat penuaan organ dan meningkatkan risiko penyakit kronis, sebagaimana dijelaskan dalam berbagai kajian penuaan di Ageing Research Reviews. Tekanan dari lingkungan modern—polusi, makanan ultra-proses, stres kronik, dan gangguan tidur—ikut memperberat beban sistem imun, seperti dilaporkan dalam The Lancet Planetary Health.
Di balik layar, sel T dan sel NK (natural killer) menjadi garda depan melawan infeksi dan sel abnormal. Seiring usia, fungsinya bisa menurun (Trends in Immunology). Penurunan ini juga berkaitan dengan berkurangnya NAD⁺, molekul penting bagi energi sel (Cell Metabolism). Meski NMN sebagai prekursor NAD⁺ menarik perhatian, bukti manfaatnya pada manusia masih terbatas (Endocrine Journal, NPJ Aging).
Lalu, apa yang bisa dilakukan agar imun lebih baik di usia tua? Fondasinya tetap sederhana namun krusial: tidur cukup dan teratur, bergerak rutin dengan aktivitas yang sesuai kemampuan, pola makan minim olahan dan kaya serat, menjaga kesehatan usus, mengelola stres, tetap terhubung secara sosial, serta melengkapi vaksinasi sesuai anjuran. Para ahli di BMJ dan JAMA menegaskan, tidak ada suplemen yang bisa menggantikan kebiasaan hidup sehat.
Pada akhirnya, menjaga imun di usia tua bukan soal mengejar awet muda, tetapi memastikan sistem pertahanan tubuh tetap seimbang, waspada, dan tidak cepat lelah—agar kualitas hidup tetap terjaga sepanjang usia.


