- Admin Dinkes
- Rabu, 22 April 2020
- 2720
Jaga jarak fisik / physical distancing itu penting
Physical distancing @shutterstock
Sampai saat ini wabah global virus corona atau Covid-19 masih terus mengalami perkembangan, mulai dari segi jumlah kasus, angka kematian dan pasien sembuh Para tenaga medis seperti perawat, dokter dan petugas rumah sakit menjadi garda terdepan melawan virus. Bukan hanya waktu dan energi saja yang mereka habiskan untuk menyelamatkan pasien, namun nyawa mereka juga menjadi taruhannya. Sejumlah dokter meninggal dunia, perawat dan petugas ikut terinfeksi corona. Tak heran, mereka kerap disebut-sebut pahlawan kemanusiaan yang jasanya tiada tara.
Selain para tenaga medis, ada sejumlah sosok pahlawan lain yang muncul saat virus corona mewabah. Sebut saja karyawan pertokoan, pengantar makanan, hingga relawan yang bekerja bahu-membahu memenuhi kebutuhan masyarakat di lapangan.
Nah bagi kita yang tidak memiliki kemampuan dalam bidang medis, kita juga bisa menjadi sosok pahlawan yang ikut melawan dan memerangi virus corona dengan tetap berada dirumah dan melakukan physical distancing atau jaga jarak fisik dengan yang lainnya.
Apa itu Physical distancing?
Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menganjurkan pemakaian istilah physical distancing atau jaga jarak fisik. Pemerintah Indonesia pun sepakat dengan istilah tersebut. Presiden Joko Widodo dalam keterangan persnya beberapa kali mengimbau masyarakat untuk bekerja, belajar, dan beribadah di rumah. Mereka tetap bisa melakukan interaksi sosial, namun harus menjaga jarak secara fisik.
Virus corona dapat menyebar melalui tetesan atau percikan (droplet) kecil dari hidung atau mulut ketika seseorang yang terinfeksi virus ini bersin atau batuk. Tetesan itu kemudian mendarat di sebuah benda atau permukaan yang lalu disentuh dan orang sehat tersebut menyentuh mata, hidung atau mulut mereka.
Saat menjalani physical distancing, Usahakan untuk tidak bepergian ke tempat yang ramai, misalnya mal, restoran, pasar, serta gym, atau pusat kebugaran. Sebisa mungkin hindari juga menggunakan transportasi umum lainnya yang padat penumpang. Selain itu batasi kontak langsung, seperti berjabat tangan, dan menjaga jarak aman minimal 1 – 2 meter ketika berinteraksi dengan orang lain, terlebih jika orang tersebut sedang sakit atau berisiko tinggi terinfeksi virus Corona. Poin utama dari physical distancing adalah untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona. Saat banyak orang melakukan aktivitasnya di rumah saja, maka laju penularannya bisa jauh berkurang.
Physical distancing pada intinya cukup efektif untuk mencegah penyebaran virus Corona. Namun, hal ini tentu perlu disertai dengan upaya pencegahan lainnya, seperti rajin mencuci tangan, membersihkan rumah dengan baik, dan memperkuat daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang.
Penulis ; AD