- Admin Dinkes
- Senin, 05 Juli 2021
- 1599
Gejala COVID-19 dan Lama Perawatan
Ilustrasi pasien Covid-19 sedang jalani perawatan. (FREEPIK)
Pasien Covid-19 sangat menular pada minggu pertama begitu muncul gejala, jadi begitukita curiga terinfeksi dan gejala muncul, maka segera lakukan isolasi mandiri. Nah, yang gak bergejala bagaimana? Kamu tetap waspada, Ayo lebih peduli kepada orang terdekat di sekitar kita dan tetap disiplin protokol kesehatan. Pasien Covid-19 memiliki kondisi yang berbeda-beda. Ada yang tanpa gejala, bergejala ringan, sampai gejala berat.
Kondisi yang beragam, berbeda pula penanganannya. Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan buku saku protokol kesehatan edisi 2. Dalam panduannya, perawatan pasien Covid-19 dibedakan berdasarkan tingkat gejalanya. Berikut penjelasannya.
Adapun yang harus kamu ketahui tentang gejala Covid-19, yaitu :
- Gejala Ringan
Gejalanya: demam, batuk (umumnya batuk kering ringan), fatigue/kelelahan ringan, anoreksia, sakit kepala, kehilangan indra oenciuaman.anosmia, kehilangan indra pengecapan/ageusia, malgia dan nyeri tulang, nyeri tenggorokan, pilek dan bersin, mual, muntah, nyeri perut, diare, konjungtivitas, kemerahan pada kulit/perubahan warna pada jari-jari kaki, frekuensi nafas 12-20 kali per menit, saturasi ≥95%.
Lama Perawatan : 10 hari isolasi sejak timbul gejala dan minimal 3 hari bebas gejala.
- Gejala Sedang
Gejalanya: demam, batuk (umumnya batuk kering ringan), fatigue/kelelahan ringan, anoreksia, sakit kepala, kehilangan indra oenciuaman.anosmia, kehilangan indra pengecapan/ageusia, malgia dan nyeri tulang, nyeri tenggorokan, pilek dan bersin, mual, muntah, nyeri perut, diare, konjungtivitas, kemerahan pada kulit/perubahan warna pada jari-jari kaki, frekuensi nafas 12-20 kali per menit, saturasi ≤ 95%, sesak nafas tanpa distres pernapasan.
Lama Perawatan : 10 hari isolasi sejak timbul gejala dan minimal 3 hari bebas gejala.
- Gejala Berat
Gejalanya: demam, batuk (umumnya batuk kering ringan), fatigue/kelelahan ringan, anoreksia, sakit kepala, kehilangan indra oenciuaman.anosmia, kehilangan indra pengecapan/ageusia, malgia dan nyeri tulang, nyeri tenggorokan, pilek dan bersin, mual, muntah, nyeri perut, diare, konjungtivitas, kemerahan pada kulit/perubahan warna pada jari-jari kaki, frekuensi nafas besar dari 30 kali per menit, saturasi ≤ 95%, sesak nafas dengan distres pernapasan.
Lama Perawatan : sampai dinyatakan sembuh oleh DPJP dengan hasil PCR negatif dan klinis membaik.
Menurut penelitian, orang yang sembuh dari COVID-19 memiliki kekebalan tubuh terhadap virus Corona selama 8 bulan atau lebih, sehingga mencegahnya untuk terinfeksi kembali oleh virus ini dalam jangka waktu tersebut. Namun, kasus infeksi ulang pada COVID-19 sangat jarang ditemui dan masih terus diteliti lebih lanjut. Orang-orang yang sudah sembuh dari COVID-19, atau sering disebut juga penyintas COVID-19, bisa mendonorkan plasma darahnya kepada penderita COVID-19 yang masih sakit, terutama dengan gejala yang berat. Hal ini karena plasma darah mereka mengandung antibodi yang bisa melawan virus Corona.
Meski begitu, orang yang sudah sembuh dari Corona tetap dianjurkan untuk menerapkan protokol kesehatan, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun. (NA)