- Admin Dinkes
- Senin, 08 Februari 2021
- 7873
Deteksi Dini Kesehatan (cek kesehatan) PTM dan Pengukuran Kebugaran Jasmani
Gambar : Deteksi dini kesehatan (cek kesehatan) penyakit tidak menular
Masalah kesehatan muncul dan menimbulkan efek negatif seperti peningkatan penyakit akibat kurang gerak dan penyakit akibat kerja yang terjadi pada otot, tulang dan rangka yang dapat berdampak pada penurunan produktivitas maupun prestasi. Peningkatan status kesehatan dilakukan dengan berbagai upaya, salah satunya adalah kesehatan olahraga yang bertujuan tidak hanya untuk meningkatkan derajat kesehatan namun juga kebugaran jasmani masyarakat melalui kegiatan aktivitas fisik, latihan fisik, dan olahraga.
Gambar : Tes Kebugaran pegawai Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau
Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang untuk terkena PTM, yaitu riwayat penyakit serupa dalam keluarga, pola makan tidak sehat, berat badan berlebih, jarang berolahraga, konsumsi alkohol berlebihan, dan kebiasaan merokok, termasuk sering terpapar asap rokok dari orang lain. Menjaga kondisi fisik tetap bugar adalah hal yang penting dilakukan, terutama bagi orang yang berisiko terkena penyakit tidak menular (PTM). Namun, di tengah pandemi COVID-19 seperti ini, aktivitas fisik dan ruang gerak menjadi terbatas.
Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau di Tahun Anggaran 2021 melalui seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga berintegrasi dengan seksi Pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM) melakukan kegiatan deteksi dini kesehatan (cek kesehatan) PTM dan pengukuran kebugaran jasmani (kebugaran Jantung-Paru) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Non ASN baik di lingkungannya dan Organisasi Perangkat Daerah lain. Kegiatan ini bertujuan untuk peningkatan derajat kesehatan dan kebugaran jasmani ASN dan Non ASN dengan mengutamakan pendekatan promotif dan preventif.
Kegiatan Deteksi Dini Kesehatan ASN/Non ASN dilaksanakan pada hari Kamis, 04 Februari 2021 di ruangan KKS Lantai 3 Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau. Jumlah Peserta 89 orang, terdiri dari PNS 38 Orang, PTT 19 Orang, dan THL 32 orang. Pada kegiatan Deteksi Dini kesehatan PTM Hasil cek kesehatan baik tensi, gula darah sewaktu dan kolesterol rata-rata dalam kondisi baik. Dari pemeriksaan Lingkar Perut diperoleh hasilnya sebagian besar ASN/non ASN di atas batas normal (Pria ›90 cm, wanita ›80 cm). Kegiatan pengukuran kebugaran jasmani (kebugaran Jantung-Paru) dilaksanakan pada hari Jumat, 05 Februari 2021 di area Jalan Dompak mulai dari simpang Tugu Provinsi Kepri kemudian mengelilingi tugu Bismilah, dan kembali ke Tugu Lambang Prov Kepri. Setelah mengetahui hasil tes kebugaran jantung-paru, untuk ASN/non ASN dengan kategori kurang, cukup dan baik dapat melakukan program latihan fisik seperti yang tercantum pada lembar Kartu Mejunu Bugar (KMB) dalam kehidupan sehari-hari di rumah. Selain itu dapat menggunakan aplikasi dari handphone masing-masing dengan mendload aplikasi SIPGAR dari Kementerian Kesehatan RI. Merupakan Aplikasi untuk mengukur kebugaran jasmani secara mandiri. Kegiatan Deteksi Dini PTM dan tes kebugaran jasmani (kebugaran Jantung-Paru) ASN/non ASN sebaiknya dilakukan minimal 1 tahun sekali diikuti oleh semua ASN/non ASN. Hal ini bermanfaat untuk meningkatkan derajat kesehatan juga kebugaran jasmani melalui kegiatan aktivitas fisik, latihan fisik, dan olahraga.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah memperkenalkan langkah pencegahan PTM melalui gerakan CERDIK, yaitu: Cek kesehatan berkala, Enyahkan asap rokok, Rutin melakukan aktivitas fisik, Diet seimbang, Istirahat cukup, dan Kelola stres. Bila dilakukan dengan benar, orang yang memiliki risiko terkena PTM tidak hanya terhindar dari penyakit ini, tetapi juga dari infeksi virus Corona. Selain meningkatkan kerja sistem imun, aktivitas fisik atau olahraga juga bermanfaat untuk mengurangi stres dan menjaga kesehatan mental selama pandemi COVID-19. Jika berisiko menderita PTM, sebaiknya berkonsultasilah dengan dokter untuk mengetahui tindakan pencegahan apa yang perlu dilakukan, termasuk jenis olahraga dan pola makan yang sesuai kondisi. (MH)