- Admin Dinkes
- Jumat, 21 Desember 2018
- 25951
Dalam Lima Tahun Terakhir, Terjadi Penurunan Tren Angka Kesakitan Malaria di Kepri
Pembagian Kelambu Berinsektisida Kepada Masyarakat di Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau
Malaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi, anak balita, ibu hamil, selain itu malaria secara langsung menyebabkan anemia dan dapat menurunkan produktivitas kerja.
Spot Survei Breeding Places Jentik Nyamuk Anopheles di Kabupaten Bintan
Pengendalian malaria dilakukan secara komprehensif dengan upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif, hal ini bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian serta mencegah KLB. Untuk mencapai hasil yang optimal dan berkualitas upaya tersebut harus dilakukan terintegrasi dengan layanan kesehatan dasar dan program lainnya.
API Malaria di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2013 - 2017
Dalam lima tahun terakhir, terjadi penurunan tren angka Kesakitan Malaria (API/ Annual Parasite Incidence) Provinsi Kepulauan Riau yaitu 1.13 per 1000 penduduk berisiko di Tahun 2013 menjadi 0,33/1.000 penduduk beresiko pada Tahun 2017. Penurunan ini merupakan dampak positif atas penanggulangan malaria di Kepulauan Riau. Dengan adanya tren penurunan API Malaria, maka diharapkan pada tahun 2030, Provinsi Kepulauan Riau termasuk dalam Provinsi yang telah mengeliminasi malaria.
Penitikberatan pada penatalaksanaan kasus malaria yang berkualitas, diharapkan akan memberikan kontribusi langsung upaya menuju bebas malaria di Indonesia. Salah satu tantangan terbesar dalam upaya pengobatan malaria di Indonesia adalah terjadinya penurunan efikasi pada penggunaan beberapa obat anti malaria, bahkan terdapat resistensi terhadap klorokuin. Hal ini dapat disebabkan antara lain oleh karena penggunaan obat anti malaria yang tidak rasional
Penyebab Malaria adalah parasit Plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Dikenal 5 (lima) macam spesies yaitu: Plasmodium falciparum, Plasmodium vivax, Plasmodium ovale, Plasmodium malariae dan Plasmodium knowlesi. Parasit yang terakhir disebutkan ini belum banyak dilaporkan di Indonesia.
Upaya pencegahan malaria adalah dengan meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko malaria, mencegah gigitan nyamuk, pengendalian vektor dan kemoprofilaksis. Pencegahan gigitan nyamuk dapat dilakukan dengan menggunakan kelambu berinsektisida, repelen, kawat kasa nyamuk dan lain-lain.