- Admin Dinkes
- Sabtu, 13 November 2021
- 2547
Peringatan HKN 57 : Mari Terus Lakukan Perbaikan Agar Pandemi COVID-19 Menjadi Terkendali.
Gambar : Hari Kesehatan Nasional ke-57
Peringatan HKN ke-57 mengangkat tema “Sehat Negeriku, Tumbuh Indonesiaku”. Tema ini dipilih untuk menggambarkan bangkitnya semangat dan optimisme seluruh lapisan masyarakat Indonesia yang secara bersama, bahu membahu dan bergotong royong dalam menghadapi situasi pandemi COVID-19, sehingga masyarakat Indonesia dapat kembali beraktivitas dan produktif sehingga Indonesia kembali sehat dan kembali tumbuh.
Berbagai upaya kesehatan terus dilakukan dalam bentuk preventif, deteksi, dan responsif dengan harapan jumlah kasus menurun dan kesembuhan meningkat serta kematian dapat dicegah. Selama hampir dua tahun, pandemi COVID-19 telah menguji status quo sistem kesehatan kita. Masih segar dalam ingatan: rumah sakit yang penuh dengan pasien, suara sirine ambulans yang terus menerus berbunyi, susahnya mencari kamar perawatan atau obat bagi orang yang kita kasihi, bahkan tidak sedikit masyarakat, petugas, dan tenaga kesehatan yang gugur karena COVID-19. Saya mengucapkan belasungkawa sedalam-dalamnya bagi keluarga yang ditinggalkan. Maka, HKN ke-57 ini dapat dijadikan momentum untuk terus melakukan perbaikan agar pandemi COVID-19 menjadi terkendali.
Menteri Kesehatan pada peringatan HKN ke 57 menyampaikan enam pilar transformasi Reformasi fundamental pada sistem kesehatan Indonesia yang meliputi:.
1. Transformasi layanan primer, dengan memperkuat upaya pencegahan, deteksi dini, promosi kesehatan, membangun infrastruktur, melengkapi sarana, prasarana, dan SDM, serta memperkuat manajemen di layanan primer.
2. Transformasi layanan rujukan, dengan meningkatkan akses serta mutu rumah sakit Indonesia, melalui program sister hospital dengan rumah sakit internasional, pengembangan Center of Excellence, sistem pengampuan rumah sakit, serta pendidikan dan penelitian.
3. Transformasi sistem ketahanan kesehatan, dengan mendorong kemandirian farmasi dan alat kesehatan dalam negeri, serta meningkatkan jejaring surveilans dan persiapan tenaga kesehatan cadangan dalam merespon ancaman krisis kesehatan.
4. Transformasi pembiayaan kesehatan, dengan menata ulang pembiayaan dan manfaat JKN, serta meningkatkan proporsi pembiayaan layanan promotif dan preventif melalui penambahan layanan skrining dasar bagi seluruh rakyat Indonesia.
5. Transformasi SDM kesehatan, dengan meningkatkan kuantitas, distribusi, dan kualitas tenaga kesehatan, melalui beasiswa, pemberdayaan diaspora kesehatan, dan pertukaran tenaga profesional kesehatan dengan mitra internasional.
6. Transformasi teknologi kesehatan, yang meliputi teknologi informasi dan bioteknologi.
Pembangunan sistem kesehatan di Indonesia telah mencapai banyak capaian. Berbagai tantangan ke depan jelas akan semakin berat dan membutuhkan kolaborasi profesional dalam bingkai moralitas sebagai fondasi. Implementasi keenam pilar transformasi sistem kesehatan tersebut diharapkan bisa menyempurnakan sistem kesehatan Indonesia dan juga dunia yakni sistem kesehatan yang tangguh terhadap bencana kesehatan termasuk pandemi.
Capaian penurunan kasus COVID-19, kata Menkes haruslah disikapi dengan bijak. Kewaspadaan diri harus ditingkatkan guna mencegah lonjakan kasus yang tinggi. Sebab, potensi peningkatan lonjakan kasus COVID-19 atau gelombang baru COVID-19 dapat terjadi bukan hanya dari virus COVID-19 yang bermutasi, melainkan faktor-faktor lain yang dapat menstimulasi persebaran penyakit seperti perilaku masyarakat, lingkungan, pelayanan kesehatan dan cakupan vaksinasi COVID-19 termasuk potensi lonjakan kasus pada hari-hari besar keagamaan seperti libur Nataru dan Idul Fitri.
Selanjutnya Menkes juga mengingatkan kepada kita semua agar: tetap disiplin memakai masker, segeralah divaksin jika belum, gunakan aplikasi PeduliLindungi ketika ada di ruang publik, dan tetap jalankan testing & tracing pada orang yang bergejala dan kontak erat (AD)