- Admin Dinkes
- Selasa, 04 November 2025
- 10
CCM Indonesia dan Pemprov Kepri Bahas Transisi Pendanaan Program AIDS, TBC, dan Malaria
Sebagai upaya memastikan keberlanjutan program kesehatan yang didukung Global Fund, Country Coordinating Mechanism (CCM) Indonesia melakukan kunjungan lapangan ke Provinsi Kepulauan Riau. Kegiatan ini menjadi bagian dari agenda monitoring dan evaluasi pelaksanaan program penanggulangan AIDS, Tuberkulosis, dan Malaria (ATM) di berbagai daerah di Indonesia.
Rombongan Technical Working Group (TWG) Resilient and Sustainable System for Health (RSSH) CCM Indonesia disambut oleh Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad di Ruang Rapat Utama Lantai 4 Kantor Gubernur, pada Senin (3/11/2025).
Ketua TWG RSSH CCM Indonesia, Prof. Dr. drg. Wahyu Sultiadi, mengungkapkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memastikan pelaksanaan program hibah Global Fund di daerah berjalan efektif, transparan, dan berkelanjutan.
Selain di Kepulauan Riau, TWG RSSH pada tahun 2025 juga menjadwalkan kunjungan lapangan ke Provinsi Aceh, DKI Jakarta, dan Maluku.
“Komponen RSSH merupakan bagian penting dalam memperkuat ketahanan dan keberlanjutan sistem kesehatan. Indonesia telah menerima dukungan Global Fund selama sekitar 22 tahun dan kini memasuki ronde ketujuh yang akan berakhir pada tahun depan,” jelas Wahyu.
Ia menambahkan, fase saat ini menjadi waktu yang tepat untuk melakukan evaluasi agar daerah dapat mandiri dalam melanjutkan program kesehatan, seiring dengan berkurangnya dukungan hibah Global Fund di sejumlah negara.
“Karena itu, kita perlu menyiapkan strategi Sustainability, Transition, and Co-Financing (STC) agar sistem yang sudah terbangun dapat dilanjutkan dengan pembiayaan APBN, APBD, maupun sumber lokal lainnya,” ujarnya.
Menurut Wahyu, Provinsi Kepulauan Riau memiliki posisi strategis dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyakit menular karena merupakan daerah kepulauan dengan aktivitas pariwisata dan perbatasan yang tinggi.
Dalam sambutannya, Gubernur Ansar Ahmad menyampaikan apresiasi kepada CCM Indonesia atas dukungan dan pendampingan terhadap upaya penanggulangan penyakit menular di Kepulauan Riau.
“Menuju Indonesia Emas 2045, kita harus memastikan masyarakat sehat dan produktif. Sektor kesehatan menjadi pilar utama, berdampingan dengan pendidikan dan ekonomi,” tegas Ansar.
Berdasarkan data tahun 2025, tercatat di Provinsi Kepulauan Riau terdapat 249 kasus AIDS, 5.298 kasus TBC, dan 379 kasus malaria. Ansar menilai penanganan ketiga penyakit tersebut membutuhkan kolaborasi lintas sektor serta dukungan berkesinambungan dari pemerintah pusat.
“Kami menyambut baik kegiatan seperti ini karena menjadi bagian dari upaya memperkuat komitmen bersama dalam memberantas AIDS, TBC, dan malaria. Harapan kami, CCM Indonesia terus mendampingi Kepri agar sistem kesehatannya semakin kuat dan berdaya saing,” ujar Gubernur Ansar.
Country Coordinating Mechanism (CCM) merupakan lembaga koordinasi nasional yang mengelola dukungan hibah Global Fund untuk program penanggulangan AIDS, TBC, dan malaria. Lembaga ini berfungsi memastikan pelaksanaan hibah berjalan akuntabel, efektif, dan sejalan dengan kebijakan nasional di bidang kesehatan.
Sementara Technical Working Group (TWG) RSSH berperan dalam memberikan bantuan teknis, pengawasan, serta dorongan kebijakan untuk memastikan adanya strategi transisi dan pendanaan berkelanjutan di tingkat daerah, sehingga sistem kesehatan nasional dapat terus berjalan meski dukungan hibah internasional berkurang.


