• Peletakan batu pertama (Ground Breaking) Pembangunan Gedung Rawat Inap Jiwa dan Perkantoran Rumah Sakit Khusus Jiwa dan Ketergantungan Obat (RSKJKO) Engku Haji Daud (EHD) Provinsi Kepulauan Riau di Tanjung Uban, Bintan.

    Peletakan batu pertama (Ground Breaking) Pembangunan Gedung Rawat Inap Jiwa dan Perkantoran Rumah Sakit Khusus Jiwa dan Ketergantungan Obat (RSKJKO) Engku Haji Daud (EHD) Provinsi Kepulauan Riau di Tanjung Uban, Bintan.

  • Sosialisasi Pemberdayaan Masyarakat Melalui Posyandu Holistik dan Terintegrasi Dalam Penanganan Stunting

    Sosialisasi Pemberdayaan Masyarakat Melalui Posyandu Holistik dan Terintegrasi Dalam Penanganan Stunting

  • Penghargaan Kepada Provinsi Kepulauan Riau sebagai Provinsi Berkinerja Terbaik Dalam Penanganan COVID-19 di Wilayah Sumatera

    Penghargaan Kepada Provinsi Kepulauan Riau sebagai Provinsi Berkinerja Terbaik Dalam Penanganan COVID-19 di Wilayah Sumatera

  • Pembekalan dan Serah Terima Peserta Program Internsip Dokter Indonesia (PIDI)

    Pembekalan dan Serah Terima Peserta Program Internsip Dokter Indonesia (PIDI)

  • Bakti Sosial Pemeriksaan Kesehatan Gratis Dalam Rangka Reses Anggota Dewan Provinsi Kepulauan Riau

    Bakti Sosial Pemeriksaan Kesehatan Gratis Dalam Rangka Reses Anggota Dewan Provinsi Kepulauan Riau

  • Pertemuan Peningkatan Kapasitas Dinas Kesehatan Provinsi/ Kabupaten/ Kota sebagai Pembina Mutu di FKTP Tingkat Provinsi Kepulauan Riau

    Pertemuan Peningkatan Kapasitas Dinas Kesehatan Provinsi/ Kabupaten/ Kota sebagai Pembina Mutu di FKTP Tingkat Provinsi Kepulauan Riau

  • Orientasi Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pencegahan Stunting

    Orientasi Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pencegahan Stunting

  • Penandatanganan MoU antara Dinas Kesehatan Provinsi Kepri Bersama TP PKK Provinsi Kepri Dalam Upaya Mendukung Program-Program Kesehatan

    Penandatanganan MoU antara Dinas Kesehatan Provinsi Kepri Bersama TP PKK Provinsi Kepri Dalam Upaya Mendukung Program-Program Kesehatan

  • Pemprov Kepri bersama Mendagri Launching vaksinasi Dosis III di Kepri

    Pemprov Kepri bersama Mendagri Launching vaksinasi Dosis III di Kepri

  • Penyerahan Piagam Penghargaan Kepada Tenaga Kesehatan dan SDM Penunjang Kesehatan Teladan

    Penyerahan Piagam Penghargaan Kepada Tenaga Kesehatan dan SDM Penunjang Kesehatan Teladan

  • Orientasi Pembinaan Posyandu Dalam Percepatan Penurunan Stunting

    Orientasi Pembinaan Posyandu Dalam Percepatan Penurunan Stunting

  • Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 di Aula Asrama Haji, Tanjungpinang

    Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 di Aula Asrama Haji, Tanjungpinang

  • Sosialisasi Pemberdayaan Masyarakat di Tingkat RT/RW dalam Pencegahan COVID-19

    Sosialisasi Pemberdayaan Masyarakat di Tingkat RT/RW dalam Pencegahan COVID-19

  • Pelayanan Kesehatan Bergerak di Tajur biru, Temiang Pesisir Kab. Lingga.

    Pelayanan Kesehatan Bergerak di Tajur biru, Temiang Pesisir Kab. Lingga.

  • Pelayanan Kesehatan Bergerak di Kepulauan Anambas

    Pelayanan Kesehatan Bergerak di Kepulauan Anambas

  • Dialog Interaktif bersama kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau di RRI Tanjungpinang

    Dialog interaktif bersama kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau di RRI Tanjungpinang

  • Penyerahan Vaksin COVID-19 dan Logistik Pendukung Untuk Kab/Kota di Provinsi Kepulauan Riau

    Penyerahan Vaksin COVID-19 dan Logistik Pendukung Untuk Kab/Kota di Provinsi Kepulauan Riau

  • Tracing Kontak sebagai upaya mengendalikan laju penyebaran virus COVID-19 di RSUD Raja Ahmad Tabib Tanjungpinang

    Tracing Kontak sebagai upaya mengendalikan laju penyebaran virus COVID-19 di RSUD Raja Ahmad Tabib Tanjungpinang

  • Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke 56 di Halaman Gedung Daerah, Kota Tanjungpinang

    Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke 56 di Halaman Gedung Daerah, Kota Tanjungpinang

Keberadaan tenaga kesehatan merupakan bagian dari misi kemanusiaan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang membutuhkan

Prevalensi Stunting di Kepulauan Riau Terendah Nomor 4 Se-Indonesia

 

angka stunting terendah berdasarkan provinsi 2022

 

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengumumkan angka prevelensi stunting Indonesia tahun 2022. Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), angka stunting turun 11,4% dari 24,4% di tahun 2021 menjadi 21,6%. Angka ini menjadikan Kepulauan Riau sebagai provinsi terendah nomor 4 se-Indonesia setelah Bali, DKI Jakarta dan Lampung. Prevalensi Balita stunting di Provinsi Kepulauan Riau tertinggi di Kabupaten Lingga 18,9 % dan terendah di Kabupaten Karimun 13,3%.

 

Prevalensi stunting kab kota

Gambar : Prevalensi Stunting Kab-kota di Provinsi Kepulauan Riau

Presiden RI Joko Widodo mengatakan dalam forum tersebut stunting bukan hanya urusan tinggi badan tetapi yang paling berbahaya adalah rendahnya kemampuan anak untuk belajar, keterbelakangan mental, dan yang ketiga munculnya penyakit-penyakit kronis. Stunting adalah Keadaan gagal tumbuh dan kembang, gagal pertumbuhan tinggi badan tidak tercapai sesuai dengan anak seusianya (-2 SD Median) dimana kecerdasan intelektual dan emosional tidak tercapai dengan ciri-ciri tinggi badan lebih pendek dari seusianya, anak menjadi lebih pendiam dan apatis, tidak banyak melakukan eye contact, IQ nya rendah, pertumbuhan melambat tanda pubertasnya juga melambat, wajah tampak lebih muda dari usianya dan pertumbuhan gigi terlambat.

Indeks PB/U atau TB/U menggambarkan pertumbuhan panjang atau tinggi badan anak berdasarkan umurnya. Indeks ini dapat mengidentifikasi anak-anak yang pendek (stunted) atau sangat  pendek (severely stunted), yang disebabkan oleh gizi kurang dalam waktu lama atau sering sakit. Anak-anak yang tergolong tinggi menurut umurnya juga dapat diidentifikasi. Anak-anak dengan tinggi badan di atas normal (tinggi sekali) biasanya disebabkan oleh gangguan endokrin Persentase Balita Pendek (stunting) adalah jumlah balita yang mempunyai panjang badan atau tinggi badan yang tidak sesuai dengan umur (PB/U atau TB/U - 3 SD  <- 2 SD)

 

Pemantauan pertumbuhan balita

Gambar : Pemantauan Pertumbuhan Balita di Posyandu

keberhasilan penurunan stunting di Provinsi Kepulauan Riau dikarenakan peran dari berbagai pihak yang turut terlibat dalam Penanganan stunting sesuai yang diamanatkan pada perpres 72 tahun 2021. Penanganan stunting telah menyasar sektor sensitif yaitu penanganan diluar kesehatan dengan melibatkan OPD tekait dimana sektor ini memberikan kontribusi 70% dalam upaya penurunan stunting. Adapun hal-hal yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :

  • Koordinasi dan kerjasama dengan Dinas PU dan Dinas Perkim terkait penyediaan akses air bersih dan sanitasi.
  • Setiap keluarga miskin harus memiliki Jaminan Sosial berupa KIS (Kartu Indonesia Sehat)
  • Koordinasi dan kerjasama dengan Dinas PP dan KB terkait layanan kesehatan dan KB
  • Program Keluarga Harapan (PKH) sebagai upaya percepatan penanggulangan kemiskinan.
  • Optimalisasi Pemanfaatan/Konsumsi Pangan Sayur, Buah dan Protein bersumber hewani kerjasama dengan Dinas Pertanian dan Kesehatan Hewan
  • Kerjasama dengan Dinas Ketahanan Pangan melalui program ketahanan pangan dan gizi.
  • Meningkatkan konsumsi Ikan melalui Program Gemarikan bekerjasama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan

Selain upaya sensitif, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau melalui Dinas Kesehatan dan jajarannya juga melakukan upaya-upaya spesifik dalam menangani permasalahan dan pencegahan stunting diantaranya :

  • Pemberian bantuan F100 bagi balita kasus gizi buruk
  • Pelacakan kasus gizi buruk dan gizi kurang bagi balita yang tidak datang ke Posyandu melalui sweeping
  • Pemberian Suplemen Taburia pada balita stunting
  • Perawatan kasus gizi buruk di Puskesmas dan Rujukan ke Rumah Sakit
  • Distribusi dan Pemberian PMT bagi Ibu Hamil dan Balita gizi kurang
  • Pemantauan kasus gizi buruk pasca perawatan (Follow up)
  • Konseling pada keluarga melalui kunjungan rumah
  • Program 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan) berupa pemberian tablet Fe (zat besi) pada Ibu Hamil, IMD, ASI Ekslusif, MP-ASI
  • Pemberian tablet Fe kapada Remaja purti dengan konsumsi 1 tablet perminggu sepanjang tahun.
  • Konseling pra nikah kepada calon pengantin dengan berkerjasama dengan KUA
  • Integrasi program KIA – Gizi melalui Kelas Ibu Hamil dan Ibu Balita
  • Sosialisasi Gerakan KADARZI, Gizi Seimbang melalui media massa dan elektronik.

Kedepannya Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau juga akan terus mengupayakan agar upaya preventif dalam pencegahan stunting di kedepankan melalui perbaikan satus gizi remaja putri, calon ibu, ibu hamil dan Balita. Sehingga semakin dini stunting dideteksi maka penanganan akan semakin mudah. (AD)

Link Terkait

Click to listen highlighted text! Powered By GSpeech