Penjelasan singkat terkait istilah-istilah dalam penanganan COVID-19

Cetak

Coronavirus

Illustrasi Covid-19 (Shutterstock)

Saat ini, dunia tengah diguncangkan oleh mewabahnya COVID-19. penyakit yang disebabkan oleh coronavirus jenis terbaru ini telah menyebakankorban jiwa. Sebagai upaya untuk menekan penyebaran virus Corona, pemerintah menganjurkan masyarakat untuk melakukan social distancing. 

Social distancing' hanyalah salah satu dari sekian banyak istilah terkait virus Corona yang bermunculan dalam pandemi COVID-19. Untuk lebih memahami istilah-istilah yang berhubungan dengan COVID-19 tersebut, simak ulasan berikut:

  1. ODP (Orang Dalam Pemantauan)

Orang yang mengalami demam 38o C atau lebih atau punya riwayat demam; atau gejala gangguan sistem pernapasan seperti pilek/sakit tenggorokan/batuk dan 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di negara/ wilayah yang melaporkan adanya penyebaran di wilayah setempat

Orang yang mengalami gejala gangguan sistem pernapasan seperti pilek/sakit tenggorokan/batuk dan 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi atau mungkin sudah positif COVID-19

  1. Pasien Dalam Pengawasan (PDP)

Orang dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yaitu demam 38o C atau lebih atau riwayat demam, disertai salah satu gejala/tanda penyakit pernapasan seperti batuk/sesak nafas/sakit tenggorokan/ pilek/pneumonia ringan hingga berat. Dan pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di negara/wilayah yang melaporkan adanya penyebaran di wilayah setempat

Orang dengan demam 38o C atau lebih atau punya riwayat demam atau ISPA dan pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi atau mungkin sudah potitif COVID-19. Orang dengan ISPA berat yang membutuhkan perawatan di rumah sakit dan tidak ada penyebab lain berdasarkan gejala klinis yang meyakinkan.

  1. Orang Tanpa Gejala (OTG)

Orang yang tidak bergejala dan memiliki risiko tertular dari orang positif COVID-19. Orang tanpa gejala merupakan kontak erat dengan kasus positif COVID-19.

  1. Suspect

Sementara itu, suspect adalah orang yang diduga kuat terjangkit infeksi suatu virus yang telah menunjukkan gejala virus dan pernah melakukan kontak dekat dengan pasien positif virus. Pasien yang masuk dalam kategori ini akan diperiksa menggunakan metode, yaitu Polymerase Chain Reaction (PCR) dan. Pemeriksaan ini akan dilakukan untuk melihat status infeksi virus di tubuh pasien suspect tersebut: Apakah positif atau negatif.

  1. Social distancing

Social distancing’ atau ‘pembatasan sosial’ adalah menghindari tempat umum, menjauhi keramaian, dan menjaga jarak optimal 2 meter dari orang lain. Dengan adanya jarak, penyebaran penyakit ini diharapkan dapat berkurang.

  1. Isolasi Mandiri

Jika anda ODP Harus mengisolasi mandiri dan tetap tinggal di rumah Orang Dalam Pemantauan (ODP), yang memiliki demam/gejala pernapasan dengan riwayat dari daerah terjangkit, dan atau orang yang tidak menunjukkan gejala, tetapi pernah memiliki kontak erat dengan orang positif COVID-19.

Selain melakukan Social distancing dan Isolasi Mandir disarankan  untuk terus menjaga kebersihan diri, yaitu dengan mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun atau hand-sanitizer, menghindari menyentuh mata hidung dan mulut, serta menghindari kontak dengan penderita demam dan batuk.

Selain itu, bagi yang sedang mengalami batuk serta bersin demam dan kesulitan bernapas dianjurkan untuk selalu mengenakan masker dan  segera mengunjungi fasilitas kesehatan terdekat dengan menjelaskan rekam jejak serta riwayat perjalanan kepada petugas kesehatan dan tidak menyebarkan berita hoax pada lingkungan tempat kerja ataupun lingkungan tempat tinggal.

 

Penulis : RN

Click to listen highlighted text! Powered By GSpeech