Dinkes Kepri lakukan Pemeriksaan Kebugaran Jasmani

Cetak

Kebugaran

Gambar : Pelaksanaan Pembinaan Kebugaran ASN/Non ASN

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi secara umum memberi kemudahan, efisiensi dan kenyamanan dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Kondisi ini dapat mengakibatkan perubahan gaya hidup manusia menjadi kurang untuk bergerak dan kurang beraktifitas fisik, sehingga menjadi faktor risiko utama Penyakit Tidak Menular (PTM). Masalah kesehatan muncul dan menimbulkan efek negatif seperti peningkatan penyakit akibat kurang gerak dan penyakit akibat kerja yang terjadi pada otot, tulang dan rangka yang dapat berdampak pada penurunan produktivitas maupun prestasi.  

Peningkatan status kesehatan dilakukan dengan berbagai upaya, salah satunya adalah kesehatan olahraga yang bertujuan tidak hanya untuk meningkatkan derajat kesehatan namun juga kebugaran jasmani masyarakat melalui kegiatan aktivitas fisik, latihan fisik, dan olahraga.

Kebugaran jasmani merupakan indikator dari fungsi organ yang optimal, terutama fungsi jantung, paru-paru, dan otot rangka yang dapat menggambarkan kualitas hidup sehari hari. Informasi terkait tingkat kebugaran jasmani juga sangat bermanfaat dalam menentukan kegiatan aktivitas fisik, latihan fisik dan olahraga sesuai dengan kesiapan fisiknya. Kebugaran juga menjadi indikator berbagai program kesehatan. Pada Renstra Kementerian Kesehatan tahun 2015-2019 ditargetkan bahwa 30% jemaah haji diperiksa kebugarannya dan 75% Puskesmas melakukan pembinaan kesehatan olahraga Anak Sekolah Dasar dimana salah satu kegiatan nya adalah pengukuran kebugaran.

Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau di Tahun Anggaran 2020 melalui seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga berintegrasi dengan seksi Pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM) melakukan kegiatan deteksi dini kesehatan (cek kesehatan) PTM dan pengukuran kebugaran jasmani (kebugaran Jantung-Paru) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Non ASN baik di lingkungannya dan Organisasi Perangkat Daerah lain. Kegiatan ini bertujuan untuk peningkatan derajat kesehatan dan kebugaran jasmani ASN dan Non ASN dengan mengutamakan pendekatan promotif dan preventif.

Kegiatan Deteksi Dini Kesehatan ASN/Non ASN dilaksanakan pada hari Rabu, 23 Januari 2020 di ruangan seksi PTM Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau. Pada kegiatan Deteksi Dini kesehatan PTM ada 100 orang ASN/Non ASN yang memeriksakan kesehatannya. Hasil cek kesehatan baik tensi, gula darah sewaktu dan kolesterol rata-rata dalam kondisi baik.

Namun dari pemeriksaan Lingkar Perut diperoleh hasilnya sebagian besar ASN/non ASN di atas batas normal (Pria ›90 cm, wanita ›80 cm). Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata ASN/non ASN ada dalam kategori gemuk.

Kegiatan pengukuran kebugaran jasmani (kebugaran Jantung-Paru) dilaksanakan pada hari Kamis, 24 Januari 2020 di area lapangan Komplek Perkantoran Pemerintahan Provinsi Kepulauan Riau dengan menggunakan metode Rockport jalan cepat 1600 meter. Pada saat pelaksanaan pengukuran ada sebanyak 63 orang ASN/non ASN yang mengikuti tes kebugaran dengan rincian pria 16 orang, wanita 47 orang. Hasil tes kebugaran jasmani menunjukkan ada sebanyak 31 orang kategori cukup tingkat kebugarannya, 27 orang kategori kurang, 2 orang kategori kurang sekali, 2 orang gagal karena tidak mampu menyelesaikan jalan cepat 1600 meter dan hanya 3 orang kategori baik. Hal ini bisa saja terjadi karena ASN/non ASN sebagian besar dalam kategori gemuk, kurang melakukan aktifitas fisik apalagi latihan fisik terprogram yang Baik, Benar, Teratur dan Terukur (BBTT).

Setelah mengetahui hasil tes kebugaran jantung-paru, untuk ASN/non ASN dengan kategori kurang, cukup dan baik dapat melakukan program latihan fisik seperti yang tercantum pada lembar Kartu Mejunu Bugar (KMB)  dalam kehidupan sehari-hari di rumah.

Kegiatan Deteksi Dini PTM dan tes kebugaran jasmani (kebugaran Jantung-Paru) ASN/non ASN sebaiknya dilakukan minimal 1 tahun sekali diikuti oleh semua ASN/non ASN. Hal ini bermanfaat untuk meningkatkan derajat kesehatan juga kebugaran jasmani melalui kegiatan aktivitas fisik, latihan fisik, dan olahraga.

               

Penulis : MH - Promkes

Click to listen highlighted text! Powered By GSpeech