Workshop Imunisasi Dalam Rangka Pelaksanaan Kampanye Measles Rubella (MR) Tahun 2018

Cetak

workshop imun

Workshop Imunisasi Dalam Rangka Pelaksanaan Kampanye Measles Rubella (MR) Tahun 2018

Imunisasi telah diakui sebagai upaya pencegahan penyakit yang paling efektif dan berdampak terhadap peningkatan kesehatan masyarakat. Pada tahun 2000, lebih dari 562.000 anak per tahun meninggal di seluruh dunia karena komplikasi penyakit Campak. Dengan pemberian Imunisasi Campak dan berbagai upaya yang telah dilakukan, maka pada tahun 2014 kematian akibat Campak menurun menjadi 115.000 per tahun dengan perkiraan 314 anak per hari atau 13 kematian setiap jamnya.

Rubella adalah penyakit akut dan ringan yang sering menginfeksi anak dan dewasa muda yang rentan. Akan tetapi yang menjadi perhatian dalam kesehatan masyarakat adalah efek teratogenik apabila Rubella ini menyerang pada wanita hamil pada trimester pertama. Infeksi Rubella yang terjadi sebelum konsepsi dan selama masa kehamilan dapat menyebabkan abortus, kematian janin atau Congenital Rubella Sindroma (CRS) pada bayi yang dilahirkan .

Di Indonesia, Rubella merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan upaya pencegahan efektif. Data surveilan selama 5 tahun terakhir menunjukkan 70% kasus Rubella terjadi pada kelompok usia < 15 tahun. Selain itu, berdasarkan studi tentang estimasi beban penyakit CRS di Indonesia pada tahun 2013 diperkirakan terdapat 2767 kasus CRS, 82/100.000 terjadi pada usia 15-19 tahun dan menurun menjadi 47/100.000 pada usia ibu 40-44 tahun.

 

Indonesia telah berkomitmen untuk mencapai Elimiinasi Campak dan Pengendalian Rubella/Congenital Rubella Syndrome (CRS) pada tahun 2020. Strategi yang dilakukan untuk mencapai target tersebut adalah :

  1. Penguatan imunisasi rutin : mencapai imunisasi campak ≥ 95% merata disemua tingkatan.
  2. Pelaksanaan Crash Program Campak pada anak usia 9–59 bulan di 185 kabupaten/kota pada bulan Agustus-September 2016.
  3. Pelaksanaan Kampanye Vaksin MR pada anak usia 9 bulan hingga 15 tahun secara bertahap dalam 2 fase sebagai berikut :
  1. Introduksi Vaksin MR ke dalam Program Imunisasi Rutin pada bulan Oktober 2017 dan 201
  2. Surveillans Campak Rubella berbasis kasus individu/Case Based Measles Surveillance (CBMS).
  3. Surveillance Sentinel CRS di 13 rumah sakit.
  4. KLB campak diinvestigasi penuh (fully investigated)              

Berdasarkan data surveillans dan cakupan imunisasi, maka imunisasi campak rutin saja belum cukup untuk mencapai target Eliminasi Campak. Berikut adalah hasil pencapaian Imunsasi Campak di Provinsi Kepulauan Riau selama 3 (tiga) tahun berturut-turut :

 Kab/Kota    Tahun Capaian
2015 2016 2017
Batam 94% 88.3% 96,4 %
Bintan 97,2% 95.3% 97 %
Karimun 98.2% 94,3% 90,4 %
Lingga 79% 86,9% 87,5 %
Natuna 94,6% 84.7% 100,2 %
Tanjungpinang 96% 94,3% 93,3 %
Anambas 84,8% 83,4% 96,5 %
Kepri 94,1% 89.6% 95,4 %

Berdasarkan data di atas maka besar harapan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau agar kita mensukseskan Kampanye Imunisasi Campak dan Rubella pada tahun 2018 dimana Kampanye Campak dan Rubella adalah suatu kegiatan imunisasi secara massal sebagai upaya untuk memutuskan transmisi penularan virus Campak dan Rubella pada anak usia 9 bulan sampai dengan < 15 tahun, tanpa mempertimbangkan status imunisasi sebelumnya untuk melindungi anak Kepulauan Riau yang merupakan generasi penerus bangsa. (RN)

Click to listen highlighted text! Powered By GSpeech